Seorang Wanita yang Sangat Peduli

Renungan pagi :

Kawan...,
di dalam Realita kehidupanmu.. Minimal ada seorang wanita yang sangat PEDULI kamu..  Pasti..!

Terlepas kamu setuju atau Tidak, terima atau tidak, Wanita ini ada..!

Dan ia adalah satu satunya manusia di Planet ini yang izinkan Rahimnya kau tempati free of charge selama 9 bulan 10 hari, yang Siap menahan sakit demi untuk kehadiranmu di sini, sekali pun nyawanya menjadi taruhan.

Dalam membesarkanmu ia melewati hari-hari yang tidak gampang.. Sering ia tidak tidur karena kamu sakit.., dalam kebingungan ia hanya menangis dan berdoa karena panasmu yang tidak reda, atau kamu tidak buang kotoran. Ia tidak jijik dengan kotoranmu berselemak dibadannya bahkan ia tertawa lepas saat semua itu terjadi.

Tahun-tahun berganti..

Kini kamu sudah Dewasa. Kamu sudah bisa ke Dokter kalau kamu sakit.. Dan status kamu pun kini sudah berubah.. Kamu Tidak butuh wanita itu lagi.

Sekarang wanita itu sudah tua.. lamban, suka dengan cerita lama yang membosankan, nasihatnya pun selalu itu-itu saja..

Belum lagi bau badannya yang sering diprotes oleh pacarmu/suami atau istrimu/anak-anakmu. Komunikasi kalian Payah... Susah...!

Hai Kawan...

Anda benar... Wanita tua ini sering membosankan dan tak nyambung.. Tapi coba berdiamlah beberapa menit dalam hening.

Sejelek apa pun dia.., orang lain boleh Tidak suka dia. Tapi Kamu Tak Boleh.. Sebab ia adalah IBU-mu

Di hari tuanya yang tak lama lagi.., Bukan HARTA-mu yang ia harapkan, ia TIDAK butuh apa pun dari kamu.

Ia hanya Takut.. Kehilangan kamu..  Takut kamu tidak peduli dia lagi.. Karena ia begitu mencintaimu.

Ia sudah Bahagia kalau kamu datang dan bertanya "apa kabar..? Dan tanganmu mau mengelus dia.

Kawan maafkan dia kalau ia pernah melakukan hal yang mengecewakan kamu..  Percayalah ia pantas untuk kau cintai.

Kawan..
Waktu wanita tua itu tidak banyak lagi...

Dengarkanlah ini:

Jangan Lagi Bersuara Keras Padanya...
Dalam keadaan apa pun...
Itu akan sangat melukainya.

_____
(surat elektronik | anonim)

Posting Komentar

0 Komentar