Mengucap Syukur

Sebuah Renungan

Ada seorang dermawan dari ketinggian gedung multi-lantai, ia tak henti-hentinya menebar lembar-lembar pecahan uang: 5 ribu rupiah, 10 ribu rupiah, 20 ribu rupiah, 50 ribu rupiah, dan 100 ribu rupiah.

Di bawah gedung berkerumun banyak orang, tapi tak seorang pun yang ingin "Cari Tahu" dari mana "Sumber Uang"  yang dijatuhkan...mereka hanya sibuk saling berebut memunguti uang yang berserakan.

Satu saat, sang dermawan ganti  menebar kerikil-kerikil kecil; ada yang kena di kepala mereka, maka menengadahlah mereka ke atas...berusaha untuk "Cari Tahu" Sumber kerikil-kerikil dijatuhkan.

Itulah sifat kebanyakan manusia, saat Berkat datang semua sibuk tanpa peduli siapa yang memberi dan sedikit sekali yang mampu Mengucap Syukur, namun saat masalah yang datang maka semua akan spontan Mencari Sumbernya.

Karena itu mari. kita selalu Mengucap Syukur kepada Tuhan, dalam segala hal, jangan hanya pada saat kita diberkati saja, namun pada saat kita mengalami masalah dan tekanan kita harus tetap Mengucap Syukur pada Tuhan...

GBU all  O:)

_____
(surat elektronik | anonim)

Posting Komentar

0 Komentar