Bakat dan Kerja Keras

HATI-HATI dengan kalimat ini:

"Andai aku lahir dengan bakat yang lebih, aku tidak harus bekerja sekeras ini"

Mungkin kalimat tersebut bisa meyakinkan kita bahwa yang benar-benar membuat orang menjadi hebat adalah bakat.

Namun Profesor Michael Howe dan rekan kerjanya di Universitas Exeter meneliti prestasi-prestasi terbaik di berbagai area dan tidak bisa menemukan seorang pun yang bisa mencapai level tertinggi tanpa ratusan jam kerja dan latihan!

Kita tahu si anak ajaib, Mozart?

Semua orang mengatakan bahwa anak tersebut memiliki bakat, tetapi ia masih harus bekerja selama 12 jam sehari selama satu dekade guna menghasilkan karya master piece-nya yang pertama.

Michaelangelo mengatakan, "Jika orang-orang tahu betapa keras aku bekerja untuk mendapatkan kemampuan ini, semuanya tidak akan menakjubkan lagi"

Michael Jordan, ketika ia mulai bermain basket untuk universitasnya, permainannya mengendur, sehingga pelatihnya mengeluarkannya dari tim, hal tersebut menyadarkannya bahwa ia tidak bisa bergantung pada bakat semata!

Kita terlalu memuja bakat dan memandang rendah kerja keras, karena kita tidak melihat segala usaha di balik suatu kesuksesan.

Yang kita lihat adalah ketenaran dan kesuksesan seseorang, misalkan ketenaran seorang penari berbakat yang tampil memesona selama 15 menit, namun kita tak pernah menyadari usaha kerasnya selama 15 tahun yang menguras keringat dan tetesan air matanya!

Einstein manusia genius pun mengatakan, "Dunia memang telah memiliki percikan bakat untuk memulai, tetapi kerja keraslah yang mengubah percikan tersebut menjadi nyala api!"

Jadi entah kita memiliki karunia bakat alami atau tidak, kita selalu memiliki karunia yang lebih besar yang bisa kita berikan pada diri kita sendiri, yaitu kemampuan untuk BEKERJA KERAS!

Sesungguhnya setiap orang memiliki bakat, namun KERJA KERAS adalah senjata sukses sesungguhnya dalam hidup ini!

_____
(surat elektronik | anonim)

Posting Komentar

0 Komentar