Nilai Hidup Manusia

Alkisah Seekor laba-laba menyombongkan diri karena tenunan sarangnya yang banyak. Ia menghina ulat sutra dengan membandingkan hasil tenunannya, “Hai, ulat sutra, lambat sekali kau bekerja! Pantas saja sarang yang kau buat tidak jadi-jadi, sedangkan aku dalam waktu singkat saja dapat menenun tenunan yang hampir tak terhitung banyaknya.”

Dengan tenang ulat sutra menjawab, “Memang benar aku bekerja dengan lambat, tapi lihatlah hasil akhirnya. Tenunanku sangat berkualitas, bahkan manusia menjualnya dengan harga yang tinggi.

Bagus, tidaknya sesuatu tidak di lihat dari JANGKA WAKTU-nya, tapi dari MUTU-nya.

Laba-laba pun terdiam dan pergi entah kemana dan ulat sutra kembali meneruskan pekerjaannya. Di benaknya, ulat sutera bergumam, “Jika kita tidak bisa memahami keputusan orang lain, hendaknya janganlah menghina atau menyalahkannya, tak menghormatinya & menjadikan diri kita lebih baik.”

Abraham Lincoln pernah mengatakan, “Karangan yang bernilai, bukan terletak pada berapa panjang/pendeknya, melainkan pada isinya.”

Demikian juga Nilai Hidup Manusia, Bukan Terletak Pada Berapa Panjang/Pendek Umurnya, Melainkan Bagaimana Dia Mengisi Kehidupannya di Dunia Ini.

Mungkin sebagian orang berpikir bahwa hidup ini hanya perlu dijalani saja, tetapi hidup ini akan menjadi lebih hidup jika mengisinya dengan hal-hal yang bisa Memberi Buah/berarti bagi orang lain, peduli dengan orang-orang di sekeliling kita di mana pun kita berada.

Selamat Pagi sahabat semua 🙏🙏🙏🙏

._
@GWA, 02122020

Posting Komentar

0 Komentar