Menata Hati

Al-kisah, ada pasangan muda yang baru saja menikah, tengah menempati rumah baru di sebuah  perumahan.

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela kaca melihat tetangganya sedang menjemur kain.

“Cuciannya kok kelihatan kurang bersih ya,” kata sang istri. “Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar. Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus.”

Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apa pun.

Sejak hari itu, setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama, tentang kurang bersihnya si tetangga dalam mencuci pakaiannya.
  
Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian yang dijemur tetangganya tiba-tiba terlihat begitu cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya: “Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar. Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya?”

Sang suami berkata, “Saya bangun pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita…” Istrinya hanya tertegun mendengar penjelasan tersebut.

Dan begitulah kehidupan ini berjalan...

”Apa yang kita Lihat pada saat Menilai Orang Lain, tergantung kepada kejernihan Pikiran (jendela), lewat mana kita memandangnya.”

✅ Jika Hatimu Bersih, maka Bersih pula Pikiranmu ...
✅ Jika Pikiranmu Bersih, maka Bersih pula Perkataanmu ...
✅ Jika Perkataanmu Bersih, maka Bersih pula Perbuatanmu ...

”Hati, Pikiran dan Perkataan kita mencerminkan Hidup kita ...”


“Jika ingin Hidup kita Berkembang, Maju dan Sukses … Maka kita harus Menjaga Hati, Pikiran, dan Perkataan kita ...”
  
Pesan Moralnya, adalah
“HATIMU menentukan PIKIRANMU”


pengirim:  Om Te | catfiz grup | 13.06.2016

Posting Komentar

0 Komentar