Ketika saya membacanya saya bercermin terhadap diri ... semoga kita semua menjadi lebih baik ..... Saya mohon izin copas ini ya.
Uraian yang indah.
Silakan dibaca baik-baik.
Allah maha besar. kenapa tulisan ini belum pernah terbaca olehku ...
SEMAKIN TINGGI ILMUNYA, SEMAKIN SEDIKIT MENYALAHKAN ORANG LAIN
~~~~~~~~~~~~~~~
Sewaktu baru kepulangannya dari Timur Tengah, Prof. DR. Hamka, seorang tokoh pembesar ormas Muhammadiyyah, menyatakan bahwa Maulidan haram dan bidah tidak ada petunjuk dari Nabi saw., orang berdiri membaca selawat saat Asyraqalan (Mahallul Qiyam) adalah bidah dan itu berlebih-lebihan tidak ada petunjuk dari Nabi saw
Tetapi ketika Buya Hamka sudah tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi saw. saat ada yang mengundangnya. Orang-orang sedang asyik membaca Maulid al-Barzanji dan berselawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta asyik dan khusyuk mengikutinya.
Lantas para muridnya bertanya:
"Buya Hamka, dahulu sewaktu Anda masih muda begitu keras menentang acara-acara seperti itu namun setelah tua kok berubah?"
Dijawab oleh Buya Hamka:
"Iya, dahulu sewaktu saya muda kitabnya baru satu. Namun setelah saya mempelajari banyak kitab, saya sadar ternyata ilmu Islam itu sangat luas."
Di riwayat yang lain menceritakan bahwa, dahulu sewaktu mudanya Buya Hamka dengan tegas menyatakan bahwa Qunut dalam salat subuh termasuk bidah! Tidak ada tuntunannya dari Rasulullah saw. Sehingga Buya Hamka tidak pernah melakukan Qunut dalam salat subuhnya.
Namun setelah Buya Hamka menginjak usia tua, beliau tiba-tiba membaca doa Qunut dalam salat subuhnya.
Selesai salat, jemaahnya pun bertanya heran: "Buya Hamka, sebelum ini tak pernah terlihat satu kali pun Anda mengamalkan Qunut dalam salat subuh. Namun mengapa sekarang justru Anda mengamalkannya?"
Dijawab oleh Buya Hamka: "Iya. dahulu saya baru baca satu kitab. Namun sekarang saya sudah baca seribu kitab."
Gus Anam (KH. Zuhrul Anam) mendengar dari gurunya, Prof. DR. As-Sayyid Al-Habib Muhammad bin Alwi al-Maliki Al-Hasani, dari gurunya Al-Imam Asy-Syaikh Said Al-Yamani yang mengatakan: "Idzaa zaada nadzrurrajuli wattasa’a fikruhuu qalla inkaaruhuu ‘alannaasi."
Jikalau seseorang bertambah ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut pandangnya, maka ia akan sedikit menyalahkan orang lain
Semakin gemar menyalahkan orang semakin bodoh dan dangkal ilmunya, semakin Tinggi ilmu seseorang maka semakin tawadu (rendah hati), carilah guru yang tidak pernah menggunjing dan mengafirkan siapa pun.
~~~~~~~~~~~~~~
Sebuah Renungan;
http://islamidia.com/semakin-tinggi-ilmunya-semakin-sedikit-menyalahkan-orang-lain/
._
@gW, 24062020
0 Komentar