Tak Ada Istilah "Nasib Sial"

Seorang ayah menyuruh keempat anaknya ke hutan melihat sebuah pohon pir.

Anak ke-1 disuruhnya pergi pada musim DINGIN,
anak ke-2 pada musim SEMI,
yang ke-3 pada musim PANAS,
dan yang ke-4 pada musim GUGUR.

Anak ke-1: pohon pir itu tampak sangat jelek dan batangnya bengkok.
Anak ke-2: pohon itu dipenuhi kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan.
Anak ke-3: pohon itu dipenuhi dengan bunga-bunga yang menebarkan bau yang harum.
Anak ke-4: ia tidak setuju dengan saudaranya, ia berkata bahwa pohon itu penuh dengan buah yang matang dan ranum.

Kemudian sang ayah berkata, "Kalian semua benar, hanya saja kalian melihat di waktu yang berbeda."

Ayahnya berpesan, "Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya berdasarkan satu masa yang sulit."


Oportunitas:

Ketika kita sedang mengalami masa-masa sulit, segalanya terlihat tidak menjanjikan, banyak kegagalan dan kekecewaan, jangan cepat menyalahkan diri dan orang lain bahkan berkata bahwa kita tidak mampu, bodoh, dan bernasib sial. Di tangan Tuhan hidup kita berarti, tidak ada istilah "nasib sial" bagi orang percaya.

Kerjakan yang menjadi bagian kita dan percayalah Tuhan akan mengerjakan bagian-Nya.

Jika kita tidak bersabar ketika berada di musim dingin, maka kita akan kehilangan musim semi dan musim panas yang menjanjikan harapan, dan kita tidak akan memanen hasil di musim gugur.

"Kegelapan malam tidak selamanya bertahan, esok akan datang fajar yang akan mengusir kegelapan".

Have a miracle day...


(NN@mail)

Posting Komentar

0 Komentar