Dahulu Aku Siapa dan Sekarang Mau ke Mana?

Asalamualaikum wr.wb.
Semangat pagi ...
Bismillah, saudaraku ...! Tafakur sejenak ...

Dahulu ....

Aku sangat KAGUM pada manusia yang:
» Cerdas,
» Kaya,
» Berhasil dalam Karier,
» Hidup sukses,
» dan Hebat  Dunianya.

Sekarang ...

Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan:
» Manusia yang Hebat di mata Allah SWT 
» Sekali pun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja.

Dahulu ...

Aku memilih MARAH ketika merasa 'Harga Diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang 'Berlaku Kasar Kepadaku' dan menyakitiku dengan 'Kalimat-Kalimat Sindiran'.

Sekarang ...

Aku memilih untuk BANYAK BERSABAR dan MEMAAFKAN, Karena aku yakin 'Ada Hikmah Lain'.  yang datang dari mereka ketika aku mampu untuk 'Memaafkan dan Bersabar'.

Dahulu ...

Aku memilih MENGEJAR DUNIA dan 'Menumpuknya' sebisaku....
Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah 'Makan dan Minum' untuk hari ini.

Sekarang ...

Aku memilih untuk BERSYUKUR dan BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa 'Mengisi Waktuku' hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat 'Untuk Sesamaku'.

Dahulu ...

Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
» Orang tua,
» Saudara,
» dan teman-temanku
jika aku berhasil dengan duniaku ... Ternyata yang membuat mereka bahagia 'Bukan Itu', melainkan :
» Ucapan,
» Sikap,
» Tingkah,
» dan Sapaanku kepada mereka.

Sekarang ...

Aku memilih untuk 'Membuat Mereka Bahagia' dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-Manfaat-an ku di tengah-tengah mereka...
(Sebaik-baik Manusia adalah yang Bermanfaat buat Manusia lainnya)

Dahulu ...

Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk Duniaku...
Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA...

Sekarang ...

yang menjadi 'Fokus Pikiran' dan 'Rencana-Rencana' ku adalah Bagaimana agar Hidupku dapat Berkenan di mata Allah SWT  dan Sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh-NYA.

→ Tak ada yang  dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati 'Teriknya Matahari Esok Pagi'

→ Tak ada yang  bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa aku masih bisa 'Menghirup Udara Besok Hari'.

Jadi apabila 'Hari Ini dan Esok Hari' aku masih hidup, itu adalah karena kehendak Allah SWT  semata, bukan kehendak siapa-siapa ...

Renungan ini mengintropeksi kita agar lebih mawas diri bahwa:
'DAHULU' aku ini siapa?
Dan 'SEKARANG' aku mau ke mana?

Inna sholatii wa nusukii wamahyayaa wamamaati lillahi Robbil 'alamiin

Semoga bermanfaat.

_____
(surat elektronik | anonim)

Posting Komentar

0 Komentar