Sorga Bukan Cerita di Indonesia

(dr. Ratna Rosita Hendardji, MPHM) eks Sekjen Kementerian Kesehatan RI dan istri dari Mayjen TNI (Purn). DR. dr. H. Hendardji Soepandji SH.

Musim Dingin, ketika salju turun di Eropa atau Amerika Utara, suhu bisa mencapai minus 40 derajat Celsius artinya kulkasmu masih lebih hangat.

Itulah saat semua tetumbuhan "mati" kecuali pohon Cemara. Itulah saatnya darahmu bisa berhenti menjadi es ketika kamu keluar rumah tanpa pakaian khusus.

Musim Salju adalah ketika manusia bertahan hidup dan beraktivitas yang mungkin, tanpa bisa  berjalan jika tak ada bantuan peralatan dan teknologi. Tanpa itu mati kedinginan. Dan ada satu periode di mana salju berbentuk badai. Badai salju, terbayang apa yang bisa dilakukan selain bertahan hidup di ruangan berpemanas.

Padang Pasir, begitu keringnya sampai sampai manusia yang berdiam di sana membayangkan sungai-sungai yang mengalir bagai surga.

Hanya ada beberapa jenis pohon yang bisa hidup dalam suhu bisa di atas 40 derajat Celsius. Keringatmu bisa langsung menguap bersama cairan tubuhmu. Dan keberadaan air adalah persoalan hidup mati, sungguh bukan soal minyak.

Saya sungguh tidak mengerti ketika ada orang yang masih belum percaya bahwa Indonesia itu serpihan surga.

Cobalah kamu bercelana pendek, pakai kaos dan sandal jepit jalan-jalan di Kanada ketika Musim Dingin. Atau jalan-jalan di Padang Pasir ... Dijamin mati !!!

Di sini di negaramu, kapan saja, mau siang mau malam kamu bisa jalan-jalan dengan kaosan tanpa alas kaki. Mau hujan mau panas. Tetap selamat.

Di Eropa dan Amerika paling banter kamu akan ketemu buah-buahan yang sering kamu pamer-pamerkan. Apel, Anggur, Sunkist, Pear (Pir), dan semacamnya.

Di Timur Tengah, paling kamu ketemu Kurma, Kismis, Kacang Arab, Zaitun, dan Tin.

Di Indonesia, kamu tak akan sanggup menyebut semua jenis buah dan sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, bunga-bunga, dan rempah-rempah saking banyaknya.

Di Amerika dan Eropa, kamu akan ketemu makanan lagi-lagi Sandwich, Hot Dog, Hamburger. Itu-itu saja yang divariasi. Paling banter Steak, Es Krim, dan Keju.

Di Timur Tengah? Roti, daging, dan daging lagi.

Di Indonesia? 

Dari Sabang sampai Merauke, mungkin ada ratusan ribu varian makanan. Ada puluhan jenis Soto, varian Sambal, olahan Daging, Ikan dan Ayam tak terhitung macamnya. Setiap wilayah ada jenisnya. Kue Basah dan Kue Kering ada ribuan jenis. Varian Bakso saja sudah sedemikian banyak. Belum lagi Singkong, Ketan, Gula, Kelapa bisa menjadi puluhan jenis nama makanan.

Dan tepian jalan dari Sabang sampai Merauke adalah garis penjual makanan terpanjang di dunia. Saya tidak berhasil menghitung penjual makanan bahkan hanya dari Kemayoran ke Cempaka Putih.

Di Indonesia, kamu bebas mendengar Pengajian, Selawatan, Dangdut Koplo, Konser Rock, Jazz, Gamelan dan ecrek-ecrek orang ngamen. Di Eropa, Amerika dan Timur Tengah, belum tentu kamu bisa menikmati kecuali pakai headset.

Saya ingin menulis betapa surganya Indonesia dari segala sisi. Hasil buminya, cuacanya, orang-orangnya yang cerdas-cerdas, kreatif dan bersahabat, budayanya, toleransinya, guyonannya, keindahan tempat-tempat wisatanya, dan seterusnya. Saya tidak mungkin mampu menulis itu semua meskipun jika air laut menjadi tintanya.

Saking tak terhingganya kenikmatan anugerah ALLAH pada bangsa Indonesia. Indonesia ini negara kesayangan Sang Pencipta.

Jika kamu tidak bisa mensyukuri itu semua? Jiwamu sudah mati.


Pesan:

Janganlah surga kita ini kita hancurkan hanya karena syahwat berkuasa, keserakahan, dan ketamakan tiada batas.

Janganlah  kehangatan persaudaraan yang dicontohkan oleh Embah, Eyang, Kakek, Opung kita dihancurkan hanya karena kita merasa paling benar dan paling pintar.

Allah hanya mensyaratkan kamu semua bersyukur agar surga ini tidak jadi neraka, bahkan andai kamu sering bersyukur maka nikmat-nikmat itu akan ditambah.

Bersyukur itu di antaranya, tidak merusak apa-apa yang sudah berjalan dengan baik. Baik dalam kita menunaikan ibadah agama kita, memelihara alam dan lingkungan, sistem nilai, budaya asli dan semacamnya.

Jika kita merusak alam, alam akan berproses membuat keseimbangan/keadilan.

Politik yang hanya berjangka pendek jangan sampai mengubah surga ini menjadi neraka. Janganlah berkelahi sesama anak bangsa!

Pandai-pandailah menahan diri seperti orang berpuasa, jangan jadi pengikut orang-orang yang haus kekuasaan dan ketamakan luar biasa.

Hormati IBU PERTIWI dengan seluruh jiwa ragamu ....

🇮🇩🇮🇩🇮🇩

❤️❤️❤️

._

@gw, 15012022

Posting Komentar

0 Komentar